Minggu, 08 Juni 2014

Basilia Café and Dine, sebuah café yang memiliki sejarah perjalanan cukup panjang di kota Semarang. Awal berdirinya terletak di Java Mall Semarang, lalu pada tahun 2003 Basilia berpindah ke pusat kota Semarang yaitu kawasan Simpang Lima tepatnya di lantai 1 Mall Ciputra Semarang. Butuh waktu sekitar 4 tahun bagi Indriati W Kusumastuti, pemilik Basilia Café and Dine untuk meyakikan pecinta kuliner Semarang bahwa menu-menu yang ia tawarkan patut untuk diperhitungkan. Setelah kerja keras dan kemauan yang kuat, ketekunan Indriati terjawab pula. Prinsipnya dalam menjunjung menu makanan vegetarian di Basilia berbuah hasil. Dengan tag line “Fresh-Organic-Healthy-Non MSG” Basilia saat ini menjadi salah tujuan utama warga kota Semarang dalam memuaskan hasrat kulinernya.

Mengetahui antusias warga Semarang dengan konsep café dan masakannya, Indriati memantapkan langkahnya untuk  bergerak maju. Pada tahun 2014 ini ia resmi membuka cabang kedua Basilia di Jl Teuku Umar Semarang atau yang lebih terkenal dengan panggilan Basilia- Candi.


(Basilia-Candi)


Tak elak mengapa warga kota lumpia akhirnya menoleh pada tempat makan ini. Jujur saja dari awal saya menulis review ini saya bingung harus menyebut Basilia dengan sebutan  café, restoran, atau tempat makan. Karena sesuai dengan nama resminya Basilia Café and Dine, dari para muda mudi yang sekedar ingin menghilangkan kegaluan hingga keluarga besar yang berkumpul untuk bertegur sapa dapat mengunjugi Basilia.

Ada 2 kesan yang terasa ketika mengunjungi Basilia. Konsep mewah jika kita memilih untuk berlabuh di dalam, dan kesan santai serta natural jika kita lebih memilih untuk lebih menikmati hiruk pikuk kota Semarang. Walaupun kedua lokasi Basilia terletak di pinggir jalan besar, namun kita tidak akan terganggu dengan keramain kota. Interior outdoor ditata senyaman mungkin, 1 meja besar dengan banyak kursi yang mengelilingi, lalu kursi panjang menyerupai sofa dengan bantal dilengkapi tenda menjadikan suasana Basilia lebih santai dan nyamandijamin pengunjung akan merasa sejuk dan santai ditengah lalu lalang orang dan mobil.




(Design Interior Outdoor Basilia-Candi)


(View kota Semarang dari Basilia-Candi)


Indriati memegang teguh komitmetnya untuk melebarkan sayap Basilia dengan tetap berprinsip pada makanan vegertarian, tapi sebagai seorang pebisnis ia paham betul bahwa ia juga harus memenuhi tuntutan konsumennya. Oleh karena itu di Basilia juga disediakan berbagai macam variasi menu makanan berdaging seperti  chicken steak, beef steak, fish fillet, dan suprema di polo.


(Fish Fillet)



(Suprema di Polo)


Dibandrol dengan harga sekitar Rp30.000,- an Indriati menyediakan sajian menu lengkap dari appetizer, main course, hingga desert untuk lebih memuaskan hasrat kuliner para pengunjungnya, Tak luput pula bagi para pengunjung yang memiliki “Lidah Indonesia”, Indriati menawarkan masakan khas Indonesia seperti nasi goreng. Inilah tampilan daftar menu Basilia:









Sudah penasaran? Atau jika ingin lebih mengenal Basilia terlebih dahulu sebelum mengunjunginya kita dapat membaca komentar dan review para pengunjung melalui media social seperti twitter @basiliacafe atau facebook di halaman Basilia Café. Pada akun twitter Basilia @basiliacafe tertulis pada profilnya bahwa Basilia adalah restoran sehat pertama di Semarang, hal ini terbukti dengan kegigihan Indriati yang hingga saat ini tetap menyajikan menu-menu terbaiknya tanpa msg.

Ternyata jiwa bisnis seorang Indriati cukup besar. Tak cukup puas dengan café Basilia yang mengusung konsep western food, Indriati merambat ke kulineri masakan Italia. Akhir Maret 2012 berdirilah Massimo Pizzeria, adik dari Basilia Café and Dine yang sedarah dengan mempertahankan makanan sehat tanpa SMG. Tak puas dengan 2 restoran yang telah ia dirikan, seorang Indriasuti ketagihan dan ini membuat jiwa bisnisnya semakin menggila. Pada peresmian Basilia-Candi Mei 2014 lalu, Indriati menyatakan bahwa ia akan mengembangkan bisnis kulinernya. Akhir tahun ini akan dibuka restoran baru, adik dari Basilia dan Massimo yang mengusung konsep kulineri masakan tradsional Indonesia, dan tentunya tetap sedarah dengan mempertahankan konsep makanan sehat dan organik tanpa msg.